Minggu, 24 November 2013

TEORI AKUNTANSI


TEORI AKUNTANSI : PENDEKATAN TEORI AKUNTANSI
1. Pengertian Teori Akuntansi

Teori Akuntansi adalah bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau penalaran.  Struktur akuntansi dan seperangkat konsep-konsep sebagai hasil proses pemikiran dan pemilihan konsep (kerangka acuan konseptual)

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis adalah suatu proses pemikiran atau penalaran, dengan menggunakan konsep-konsep yang relevan sebagai landasan, untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau prkaik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk mendukung prinsip dan praktik yang baru atau yang diharapkan.

Teori Akuntansi Sebagai Lawan Praktik.  Seperangkat konsep-konsep yang membahas tentang bagaimana seharusnya konsep-konsep yang membahas tentang bagaiman seharusnya praktik akuntansi berjalan atau yang membahas alternative-alternatif prinsip yang dapat digunakan dalam prkatik.

Teori Akuntansi Sebagai Pembenaran. Teori memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu.

Teori Akuntansi Sebagai Penjelasan Ilmiah.  Teori merupakan pernyataan-pernyataan tentang hubungan antara perilaku variabel-variabel alam atau social yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala alam atau sosial.

Teori Akuntansi Sebagai Model. Sebagai model penalaran untuk menciptakan suatu praktik akuntansi yang dianggap baik dan sehat serta cocok dengan lingkungan tempat akuntansi akan dipraktikan.

2. Pendekatan-Pendekatan Dalam Penyusunan Teori Akuntansi
Walaupun belum ada satupun teori akuntansi yang komprehensif namun berbagai teori akuntansi yang bersifat menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui sejumlah pendekatan yang berbeda antara lain : (pendekatan trasisional, pendekatan otoritas, pendekatan regulatori, keperilakuan, peristiwa, prediktif, dan positif) .
a.       Pendekatan Tradisional :
1.      Pendekatan non teoritis, praktis, atau pragmatis.
·         Penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktek sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis.
·         Pendekatan otoritas dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi, terdiri dari penyajian  sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi.
·         Suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk .
2.      Pendekatan Teoritis : Deduktif, Induktif, Etis, Sosiologis, Economics, Eklektik.

b.      Pendekatan Deduktif
Dari asumsi atau dalil dasar akuntansi dan konklusi logis yang diperoleh dan sejumlah prinsip akuntansi untuk menyajikan petunjuk dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi selanjutnya.  Tahap-tahap pendekatan deduktif :
1.      Penetapan-penetapan tujuan pelaporan keuangan
2.      Pemilihan dalil-dalil akuntansi
3.      Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
4.      Pengembangan teknik-teknik akuntansi.

c.       Pendekatan Induktif
Pendekatan ini dimulai dengan serangkaian pengamatan terhadap informasi keuangan dari bisnis perusahaan dan selanjutnya akan diperoleh rumusan gagasan serta prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan tersebut dengan menggunakan dasar hubungan yang terjadi secara berulang.  Pendekatan induktif dalam penyusunan teori mencakup empat tahap :
1.      Pencatatan seluruh pengamatan
2.      Penganalisaan dan pengelompokan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan yang berulang (kesamaan atau kemiripan)
3.      Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari pengamatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
4.      Pengujian konklusi-konklusi yang dibuat.

d. Pendekatan Etis
Konsep kewajaran (penyajian yang tidak bias, dan tidak memihak), keadilan (sebagai perlakuan yang seimbang terhadap seluruh pihak yang berkepentingan). Keseimbangan dan kebenaran (sebagai pelaporan keuangan yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan interpretasi).  The Committee on Auditing Procedure merujuk criteria “kewajaran penyajian” sebagai berikut :
·         Kesesuaian dengan prinsip-prinsip akuntansi
·         Pengungkapan
·         Konsistensi
·         Dapat Diperbandingkan
e.       Pendekatan Sosiologis
1.      Akibat-akibat sosial yang ditimbulkan dari teknik-teknik akuntansi.  Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan etis yang dasarnya merupakan suatu perluaan konsep kewajaran yang dinamakan kesejahteraan sosial.
2.      Dalam pendekatan ini, diharapkan bahwa data akuntansi akan memberikan manfaat dalam pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan sosial.
3.      Kesulitan dalam pendekatan ini adalah penetapan criteria “nilai-nilai sosial” yang dapat diterima oleh semua masyarakat.
4.      Bedford, berpendapat maksimalisasi kesejahteraan sosial berhubungan dengan pengukuran penentuan pendapatan yang terbaik bagi masyarakat.
5.      Pendekatan ini telah memberikan kontribusi pada evolusi cabang bidang akuntansi yang baru, yang terkenal sebagai akuntansi sosio ekonomi (socioeconomic accounting).  Tujuan utama bidang ilmu ini adalah mendorong entitas bisnis yang beraktivitas dalam pasar bebas agar mempertanggungjawabkan aktivitas produksi mereka terhadap lingkungan sosial melaui pengukuran internalisasi dan pengungkapan di dalam Laporan Keuangan.

f.       Pendekatan Ekonomi
·         Dalam penyusuan teori akuntansi menekankan pengendalian perilaku indicator-indikator ekonomi makro, yang diakibatkan oleh berbagai prkatik akuntansi. Menekankan pada konsep kesejahteraan ekonomi secara umum.
  • Kriteria umum yang digunakan dalam pendekatan ekonomi makro adalah  :
1.    Kebijakan dan teknik akuntansi yang digunakan harus menyajikan realitas ekonomi.
2.    Pemilihan teknik-teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
  • Contoh di Swedia metode LIFO akan merupakan teknik akuntansi yang menarik selama periode inflasi yang berkepanjangan daripada FIFO.
g.      Pendekatan Eklektik
Penyusunan Teori Akuntansi dan pengembangan prinsip-prinsip akuntansi telah mengikuti suatu pendekatan ekletik, atau pendekatan gabungan.
h.      Pendekatan Regulatori Dalam Formulasi Teori Akuntansi
Proses penyiapan dan pelaksanaan standar merupakan masalah serius dalam profesi menetapakan keseragaman standar akuntansi merupakan factor penting agar standar akuntansi dapat diterima dan bermanfaat.  Bab ini berupaya menyajikan suatu diskusi tentang keunggulan dan kegunaan dari masing-masing pendekatan yaitu pasar bebas, sector swasta, maupun sector public.

3.      Sifat-Sifat Standar Akuntansi
Standar terus menerus berubah, dihapus, dan atau ditambahkan baik itu di Amerika Serikat maupun di Negara-negara lainnya.  Standar menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah yang terkait dengan tugas-tugas akuntan.  Standar biasanya terdiri dari tiga bagian:
1.    Uraian masalah yang harus diatasi.
2.    Pembahasan dengan penalaran (cara-cara pemecahan masalah)
3.    Solusi ditetapkan

Sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan :
o   Standar menyajikan petunjuk dan aturan tindakan bagi akuntan public yang memungkinkan pengujian secara hati-hati (due care) dan independent saat menggunakan keahlian dan integritasya dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan serta saat membuktikan kewajarannya.

o   Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variable yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.

o   Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.
  
Tujuan Penyusunan Standar
1.Pendekatan penyajian kebenaran menginginkan laporan yang netral dan berusaha mencapai penyajian yang benar melalui proses penyusunan standar. Konsekuensi ekonomi yang hendak dicapai, maka para pembuat kebijakan akuntansi harus  menyajikan sejumlah sinyal informasi yang dapat memberi petunjuk pada pengguna informasi dalam pembuatan keputusan.
2.Pendekatan konsekuensi ekonomik, standar yang diundangkan harus memiliki pengaruh positif atau setidaknya tidak memiliki pengaruh negative terhadap kesejahteraan sosial, akibat strategis pendekatan ini adalah kesejahteraan sosial diharapkan meningkat apabila praktik-praktik akuntansi secara parsial dilakukan secara konsisten.




Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi - Definisi, Arti, Fungsi dan Kegunaan - Belajar Ilmu Akutansi / Accounting

Submitted by godam64
on Thu, 04/05/2006 - 21:23
A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar